Senin, 11 Februari 2019

Orang Pintar Pilih Orang Pintar


Pemilu 2019, kembali menyuguhkan dua pasang calon untuk rakyat Indonesia. hal ini serupa dengan pemilu pada 2014 lalu. Konstelasi yang kian panas ditambah lagi dengan semakin banyaknya isu-isu yang tidak benar dan tak berdasar terus diproduksi untuk menyerang lawan Politik, tujuannya jelas yaitu membuat ketidakjelasan pada masyarakat, sehingga timbul kepanikan dan memutar balikkan opini  masyarakat dari apa yang benar ditukar dengan apa yang tidak dapat dipertanggung jawabkan.


Pada titik ini, masyarakat memerlukan sebuah sumber dengan indikator yang jelas dan benar dalam menerima Informasi agar tak termakan berita-berita yang sengaja diproduksi untuk menjatuhkan lawan politik. Ada banyak indikator untuk masyarakat dalam menilai keberhasilan seorang pemimpin dalam kepemimpinannnya. Salah satunya ialah dukungan dari orang-orang yang cardas, orang-orang yang berprestasi kepada pasangan calon.

Sebagaimana ada Kata bijak yang berucap bahwa ‘’orang baik hanya kepada Orang baik dan begitupun sebaliknya” . melihat pendapat orang yang baik, orang yang berprestasi sebagai indikator untuk menilai pasangan calon sangatlah penting, kesamaan frekuensi antara orang yang berprestasi dengan pikiran positifnya sangatlah baik. Hal ini dapat kita lihat dengan dukungan dari para Orang yang punya banyak prestasi kepda pasangan calon presiden Pak Jokowi dan Kiai Ma’ruf dalam Pilpres 2019.

Memang sudah menjadi rahasia Umum bahwa dukungan kepada pak jokowi sudah banyak mengalir dari orang-orang dengan prestasi yang sangat banyak, baik skala Nasional maupun Internasional. Salah satu orang yang dengan segudang Prestasi yang mendukung Pak Jokowi ialah Nurdin Abdullah. Nurdin Abdullah yang juga menjabat sebagai Kepala daerah pada Provinsi Sulawesi selatan telah banyak menorehkan prestasi baik saat menjabat sebagai Bupati maupun saat menjabat sebagai Gubernur.

Menjabat sebagai bupati dua periode di kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan dan kini sebagai Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah berhasil membawa daerah yang ia pimpin jauh lebih baik dari sebelumnya. Salah satu contohnya ialah saat ia menjadi Bupati, Nurdin Abdullah berhasil meningkatkan APBD Hingga 3 kali lipat dari sebelum ia memerintah, berhasil mengeluarkan Kabupaten yang ia Pimpin dari daerah yang tertinggal menuju ke salah satu daerah dengan potensi yang sangat besar.

Pada Pilpres 2019, Nurdin Abdullah memberi dukungan dan bertekad memenangkan Pak Jokowi satu periode lagi. hal ini dilakukan karena pencapaian selama pemerintahan pak Jokowi yang sangat baik, terutama daerah-daerah di Indonesia Timur yang benar-benar merasakan pembangunan Indonesia. dalam statmannya, Nurdin mengemukakan bahwa "Tentu waktu tidak cukup lima tahun, kami bisa rasakan bagaimana seorang leader yang memiliki kepedulian terhadap daerah," lanjut menurut Nurdin Abdullah "Tidak bisa dipungkiri bahwa kemajuan Indonesia sekarang ini, ya memang dalam proses. Tapi ada masanya nanti Indonesia menjadi negara kuat. Oleh karena itu 5 tahun nggak cukup buat Beliau, kita berikan kesempatan 5 tahun lagi supaya sempurna kerjaannya,".

Dari pernyataan dan fakta yang dikemukakan oleh Nurdin Abdullah tentang pak Jokowi tentu bisa menjadi acuan untuk masyarakat untuk dapat menilai objektif Pak Jokowi dengan semua pencapaiannya.


#NurdinAbdMenangkanJokowi


Nurdin Abdullah, salah satu Kepala daerah Berprestasi yang ikut mendukung dan memenangkan Pak Jokowi dalam pilpres 2019. Mantan Bupati di Kabupaten Bantaeng dua periode ini memang salah satu kepala daerah yang unik dengan segala pencapaian dan prestasi yang ia dapat selama menjabat sebagai kepala daerah.

lahir di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, 7 November 1963, Nurdin berhasil menyelesaikan Pendidikan hingga kebangku kuliah dengan hasil yang memuaskan. S1nya di selesaikan di Fakultas Pertanian dan Kehutanan UNHAS Tahun 1986, yang kemudian melanjutkan S2nya di  Master of Agriculture Kyushu University Jepang Tahun 1991 dan S3 Doktor of Agriculture Kyushu University Jepang Tahun 1994. Dan pada tahun 2017, Nurdin Abdullah mendapatkan gelar Guru besar Ilmu Kehutanan dari Universitas Hasanuddin Makassar.

Kiprahnya di Dunia Politik di mulai saat ia menjabat sebagai Bupati di Kabupaten Bantaeng, di tempat ini pula ia mulai menerapkan ilmu yang ia miliki terutama dalam pengelolaan Pertanian, pangan dan perkebunan. Hal ini terbukti dengan lompatan jauh pada daerah yang ia pimpin. Tercatat bahwa Kabupaten Bantaeng dahulunya termasuk dalam salah satu daerah tertinggal yang ada di Sulawesi selatan

perubahan dalam bidang pelayanan kesehatan sangat terasa. Ia menciptakan layanan kesehatan 'mobile ambulans' yang beroperasi selama 24 jam. Nurdin memodifikasi mobil Nissan Elgrand yang merupakan hibah dari pemerintah Jepang‎ untuk dijadikan ambulans. Prestasi itu bahkan terdengar sampai ke luar negeri seperti, yaitu Amerika Serikat. Konsul Jenderal Amerika Serikat, Joaquin Monserrate‎, terbang ke Bantaeng pada akhir 2014 lalu untuk melihat langsung pertumbuhan ekonomi dan layanan kesehatan ala Nurdin. Bukan itu saja, selama 7 tahun ia memacu pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bantaeng. Hasilnya Bantaeng mengalami pertumbuhan dari 4,7 persen menjadi 9,2 persen selama kurun waktu tersebut. Kini Bantaeng menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Selatan.

Setelah menjabat sebagai Bupati dua periode, pada Pilakda 2018, nurdin mencalonkan diri dan kemudian terpilih sebagai Gubernur Sulawesi Selatan menggantikan Syahrul Yasin Limpo yang juga telah menjabat sebagai Gubernur dua periode. Tercatat baru menjabat selama 5 Bulan, Nurdin Abdullah sudah mendapatkan banyak penghargaan ndari beberapa lembaga Nasional maupun Internasional, mulai dari bidang Pertanian hingga Bidang Inovasi Pemerintahan.


Dalam Pilpres 2019 ini, Nurdin Abdullah memilih mendukung Pak Jokowi, dia juga menampik kritikan yang ditujukan kepada pemerintahan pak Jokowi. baginya seorang Pemimpin perlu membutuhkan waktu yang maksimal untuk membangun bangsa yang besar seperti Indonesia, Lima tahun saja tak cukup. Maka Pak Jokowi harus diberi waktu lima tahun lagi untuk menyelesaikan Pembangunan Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar