Jangan Rusak Martabat Perempuan Indonesia Untuk Nafsu Kekuasaan Semata



#PepesKepungSarangFitnah



Mengutip dari pernyataan Twitter Budiman Sudjatmiko ”saat mereka tidak punya bunga yang beraroma wangi di capresnya, mereka lemparkan bangkai tikus kepada lawannya. Mereka tidak punya apa-apa untuk Indonesia dan anak cucu kita”. Ya sepakat dengan kalimat ini, saya rasa memang karena sejauh ini kubu 02 tidak memiliki program-program yang jelas dan pasti , apalagi jika dibandingkan dengan program-program kubu 01 yang sangat jelas dan terarah. Tentunya hal ini yang membuat mereka panik dalam berpolitik.

Tidak memiliki program sama dengan tidak memiliki tujuan untuk bangsa ini, lalu mau dibawa kemana nasib bangsa kita jika calon pemimpinnya tidak punya program dan tujuan. Dan lalu bagaimana cara mereka untuk meyakinkan kepada rakyat Indonesia untuk memilihnya jika tidak memiliki program dan tujuan. Ya akhirnya dengan cara-cara jahat lah mereka melakukan kampanye. Saat tidak bisa ada yang dibanggakan agar junjunganya terlihat baik tentunya salah satunya adalah bertindak negatif dengan cara menyabar isu, hoax bahkan sampai fitnah agar lawanya terkesan buruk dan orang tidak menyukainya.

Cara-cara inilah yang digunakan oleh kubu 02 sedari pilpres 2014 lalu. Menyebar kebohongan hingga fitnah rasanya seperti hal yang biasa buat mereka. Dan di pemilu saat ini sosok wanita juga mereka jadikan alat berkampanye mereka untuk menyebarkan kebohongan serta fitnah. Lihat saja ada Ratna Sarumpaet dengan berita bohong dan fitnahnya, yang akhirnya kini dipenjara. Lalu ada Neno Warisman Yang baru saja kemarin dalam pidato puisinya menantang tuhan. Kini ada lagi 3 orang ibu-ibu di tanggerang melakukan kampanye hitam dengan melakukan kebohongan dan fitnah.

Tentunya kini masyarakat semakin pintar dan kita harus tetap berhati-hati dengan berita serta fitnah yang tersebar agar tidak langsung percaya dan mengkonsumsi berita-berita sampah tersebuh. Dan untuk perempuan Indonesia semoga menjadi Perempuan super yang mampu melawan isu-isu fitnah dan kebohongan seperti ini. Serta tunjukan bahwa perempuan Indonesia tidak bisa dimanfaatkan untuk alat kampanye negatif seperti ini.


#PepesKepungSarangFitnah
Kubu 02, memang mengedepankan pesimisme dan fitnah. Jelas saja, ya apa lagi yang mereka bisa lakukan selain itu? Mau bicara prestasi, sayangnya masih nol besar. Mau bicara bukti, menjadi pemimpin saja belum pernah, bukti dari mana? Ya sayangnya, penyebaran fitnah dan pesimisme itu seolah jadi hal yang wajar buat mereka.

Mereka tak segan menggunakan berbagai cara. Mulai isu agama dijadikan kendaraan politik, hingga fitnah sana sini. Belum lama ini ada tiga emak-emak yang dilaporkan ke polisi karena melakukan kampanye hitam. Sebelumnya, ada perempuan yang berpuisi seolah mengancam Tuhan. Entah akan berapa banyak lagi orang yang “mau” dijadikan alat-alat mereka?

Tak terbayangkan jika mereka benar-benar memimpin, akan di bawa ke mana Indonesia? Melihat cara mereka seperti ini, rasanya cita dan asa para pendiri bangsa pada dulu kala sama sekali tak berarti lagi. Bagaimana mau tercipta Indonesia yang tenang dan penuh toleransi? Akan ada berapa banyak kelompok terpecah belah akibat pernyataan tak benar dan fitnah keji mereka? Apakah kubu 02 tak memikirkan ini semua?

Jika kau setuju, Indonesia tetap aman dan tentram serja sejahtera, maka pilihlah yang bisa menenangkan, bijak mengambil keputusan, dan bisa ajak masyarakat optimis, ke depannya Indonesia akan maju.

Ketika Keburukan Menjadi Kebiasaan
#PepesKepungSarangFitnah

Semakin dekat pemilu ternyata masih saja ada Kampanye Hitam yang dilakukan oleh pendukung pihak 02 ini. Disaat 01 sibuk mengatur strategi dan program untuk kemajuan bangsa ini kedepannya akan seperti apa justru berbanding terbalik dengan yang dilakukan 02. Mereka yang seharusnya sibuk memikirkan program-program untuk memajukan Indonesia justru masih saja melakukan kampanye hitam, dengan cara meyebarkan isu hoax, memfitnah bahkan parahnya lagi mengancam tuhan.

Bisa dibilang cara-cara mereka masih sama Mirip seperti Pilpres 2014 yang mengandalkan isu-isu kebohongan serta fitnah. Pesan kampanye saja menurut mereka tak cukup pilihlah capres yang ini karena bagus, tapi juga jangan pilih capres yang itu karena ada sejumlah keburukan, padahal ternyata fitnah. Mungkin cara-cara seperti ini yang sudah mereka tanamkan sejak dulu dan melekat hingga kini.

Kini kebohongan itu dilakukan secara langsung dari rumah-kerumah dengan menggunakan emak-emak sebagai aktornya. Belom lama kemarin beredar vidio 3 orang emak-emak melakukan kampanye hitam. Dalam vidio yang tersebar 3 wanita dari Pepes ini melakukan kampanye hitam kekampung kampung dengan menyebarkan fitnah “Suara azan di masjid akan dilarang, tidak akan ada lagi yang memakai hijab. Perempuan sama perempuan boleh kawin, laki-laki sama laki-laki boleh kawin”.

Jelas pernyataan mereka adalah sebuah berita hoax dan fitnah. Namun gilanya hal ini dibantah oleh Juru Bicara BPN, Ferdinand Hutahaean membela mereka dan mengatakan  tidak seharusnya polisi menangkap ketiga emak itu. Alasannya, "Itu kan pernyataan politik, harusnya disikapi dengan argumen politik juga, bukan malah dibawa ke ranah hukum." Ya jelas ini sebuah pembelaan dari pihak 02 karena malu akhirnya kempanye kotor mereka terkuak lagi.   Jika itu adalah sebuah keresahan emak-emak tersebut, apa landasan mereka menyebarkan kampanye fitnah seperti itu ? toh buktinya selama ini Jokowi memimpin adzan tetap berkumandang dan kita tetap hidup dalam negri yang nyaman dan tentram.

Setidaknya ada dua kemungkinan dalam setiap kasus fitnah untuk kampanye. Pertama, si penyebar fitnah memang meyakini pesan yang dia sebarkan. Pesan itu dia dapat dari orang lain. Kedua, pelaku tahu itu fitnah tapi terus menularkannya sampai menjadi kepercayaan berantai dalam masyarakat. Makin banyak yang percaya dia merasa berhasil. Bahwa info itu akan merusak citra capres lawan. Ya seperti yang saya sebutkan di awal cara kampanye mereka pada tahun 2014 dengan mengandalkan isu-isu kebohongan serta fitnah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Flames Of War, Film Dokumenter ISIS