Bagaimana pembiayaan ISIS?

Milisi ISIS atau Islamic State yang dalam bahasa Indonesia adalah Negara Islam atau Daulah Islam ternyata sangat kaya raya dan memiliki penghasilan seharinya sebanyak 3 Juta Dollar atau sekitar 36 Milyar Rupiah. Jika dikalikan dalam satu tahun maka pendapatan ISIS lebih banyak dari negara kita, baik sesudah maupun sebelum dikorupsi oleh birokrasi ataupun para politikus.
ISIS mengelola keuangannya seperti mafia, melakukan segala cara untuk membiayai perang, pemerintahan, membiayai tentaranya dan memberikan pensiun atau dana untuk pasukannya yang meninggal ketika perang. Hal ini ditemukan oleh Intelijen Amerika Serikat dan ahli-ahli dari sektor swasta.

Daulah Islam Irak dan Syiria atau ISIS ini mendapatkan penghasilan dari minyak, penjualan manusia, pencurian dan perampokan. Selain itu ISIS juga mendapatkan dana segar dari sponsornya yang berada di Timur Tengah dan seantero dunia yang menginginkan kejatuhan Presiden Bashar Asaad, yaitu Presiden Suriah saat ini, dan kelompok-kelompok Islam Suni yang juga menginginkan hilangnya kelompok Islam Syiah yang menjadi musuhnya.

Minyak

ISIS menguasai bagian utara dari Irak dan Suriah, dimana di daerah tersebut adalah daerah Kurdi yang kaya akan minyak, ada sekitar 11 tempat pertambangan minyak yang menghasilkan 60 ribu barel perhari dan dijualnya di pasar minyak gelap dengan harga murah antara 40 - 60 Dollar, lebih mudah daripada harga resmi yang sekitar 100 Dollar per barel.

Pencurian dan Penjarahan
ISIS untuk membiayai pemerintahannya juga melakukan penjualan barang-barang antik dari sejumlah kota tua yang dikuasainya. Barang-barang antik tersebut berharga sangat mahal sebab memiliki usia ribuan tahun.

Penculikan dan Tebusan

Selain melakukan penjualan wanita dan anak-anak sebagai budak, maupun budak seks. ISIS juga mencari tebusan bagi orang-orang penting yang ditahannya. Diperkirakan oleh intelijen Amerika bahwa sejumlah negara di Eropa membayar orang-orang penting dengan tebusan karena dijadikan sandera oleh IS.

Donasi

Musuh atau permusuhan antara kelompok Suni dan Syiah sungguh dibiayai oleh orang-orang yang memiliki dana dan kepentingan. Bahkan FSA Free Syirian Army dan Jabhat al-Nusra yang semuanya adalah Al-Qaeda kebanyakan dibiayai dengan donasi dari para pendukungnya. Dan saat ini banyak dari kelompok-kelompok militan suni tersebut langsung bergabung menjadi tentara ISIS, sehingga IS lebih kaya lagi dalam pemasukannya.

Begitulah bagaimana ISIS mendapatkan penghasilan 3 Juta Dollar perhari, yang menjadikannya sebagai kelompok militan yang sangat kaya dan semakin berkembang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Flames Of War, Film Dokumenter ISIS